Tahun 1984, di rumah kami berdiri sebuah “lab mini” — bukan milik universitas, bukan pula kantor besar, melainkan ruang keluarga sederhana. Di sana Heathkit rig tabung berdampingan dengan IBM 5150, menciptakan duet unik antara teknologi analog dan digital.
📡 Heathkit, Sang Guru Gelombang
Rig tabung Heathkit dengan varco tuning adalah jendela ke dunia. Dengan sabar memutar knob besar, kami mendengar Morse, RTTY, dan siaran shortwave dari benua lain. Saat tombol TX ditekan, tabung final menyala merah-oranye — seakan mesin itu bernafas, ikut menyapa dunia.
💻 IBM 5150 Pertama: HamComm & Decoder CW
Satu unit IBM 5150 dipasangkan ke Heathkit lewat port serial RS-232. Dengan software HamComm, komputer belajar mendengarkan sinyal CW. Deretan titik dan garis berubah menjadi huruf di layar hijau. Papa, yang ahli Morse, tersenyum melihat komputer bisa “ikut sekolah” — walau telinga manusia tetap lebih tajam.
🏠 IBM 5150 Kedua: Komputer Rumah
Unit kedua menjadi komputer keluarga. Dipakai untuk mengetik, Lotus 1-2-3, belajar Basic, hingga bermain game sederhana. Di meja kayu, 5150 ini adalah pintu menuju dunia digital baru, sementara saudaranya bekerja keras di samping Heathkit mendengarkan radio.
😏 Humor Bear:
Rumah orang lain di 1984: TV tabung & mesin tik.
Rumah kami di 1984: Heathkit + 2 unit IBM 5150.
Kalau ada mahasiswa IT mampir, pasti dikira lab riset 🤭.
✨ Penutup
Heathkit & IBM 5150 bukan sekadar alat. Mereka adalah saksi bagaimana komunikasi berpindah dari tabung, ke komputer, hingga hari ini ke server AI. Dua dunia yang tampak berbeda, namun di tahun 1984 sudah berjalan berdampingan di ruang keluarga kami.
Editorial Note (2025): In Memoriam Papa
Artikel ini saya persembahkan untuk mengenang Papa, Geraldius Yohanes Bambang Gerry (almarhum), seorang amatir radio sejati yang mengajarkan arti komunikasi dan kesabaran. Dari varco Heathkit, dari bunyi Morse, hingga IBM 5150 yang ikut belajar mendengar dunia — jejak Papa tetap hidup. Requiescat in pace.