Parade sistem operasi yang gagal, tenggelam, atau sekadar terlupakan oleh sejarah dan manusia yang terlalu sibuk cari Wi-Fi. Mari kita buka lembaran museum digital, menyalakan dupa floppy, dan berdoa di altar mouse bola.
⚰️ Part One: Kuburan DOS & Sepupunya
1. IBM DOS & PC DOS
Apa ini? DOS asli bikinan IBM, lisensi dari Microsoft.
Kenapa gagal? Bukan gagal—pensiun terhormat. Windows mencabut tongkat estafet.
Humor: DOS itu kakek bijak yang ngomong lewat C:\>, cucunya (Windows) tumbuh jadi remaja penuh GUI dan attitude.
2. DR-DOS
Apa ini? Saingan MS-DOS, lebih pintar dan lebih cepat.
Kenapa gagal? Microsoft main kotor: kasih warning palsu “Mungkin tidak kompatibel”.
Humor: Teman toksik yang sabotase OS lain.
3. Xenix
Apa ini? UNIX bikinan Microsoft (ya, pernah ada).
Kenapa gagal? Karena Microsoft sadar lebih cuan jual lisensi Windows ketimbang rawat UNIX.
Humor: Xenix dititipkan ke SCO… dan bencana pun dimulai.
4. SCO (Santa Cruz Operation)
Apa ini? Pewaris Xenix.
Kenapa gagal? Jadi perusahaan pengacara: lebih sibuk menuntut Linux daripada bikin software.
Humor: Moral: jangan gugat komunitas yang bisa ngoding lebih baik dari kamu.
5. Pick OS
Apa ini? OS database-centric tahun 70-an.
Kenapa gagal? Terlalu niche. Jago satu hal, tapi socially awkward.
Humor: Anak kampus jenius, tapi nggak bisa small talk.
6. Novell NetWare
Apa ini? Raja jaringan komputer sebelum Windows Server.
Kenapa gagal? Sibuk tepuk tangan sendiri saat Microsoft ambil alih dunia.
Humor: Raja yang lagi karaoke saat kerajaannya diserbu.
Bonus: OS/2 (IBM + Microsoft)
Kenapa gagal? Orang tua (IBM & Microsoft) cerai. Windows ikut bapaknya, OS/2 ikut ibunya.
Humor: Kisah cinta korporat: salah satu kawin dengan pasar besar, satunya jadi eks di museum.
⚰️ Part Two: Peti Bit-Rot & OS Terlupakan
1. BeOS (1995–2001)
Apa ini? OS multimedia-first, cepat, multitasking sejati.
Kenapa gagal? Apple pilih NeXT + Steve Jobs, bukan BeOS.
Humor: BeOS nunggu di altar, Apple kabur sama mantan.
2. AmigaOS (1985 – now… kinda?)
Apa ini? OS visioner, ahead of its time.
Kenapa gagal? Karena Commodore dikelola dengan dadu.
Humor: Band 80an yang sekarang cuma main di konvensi retro.
3. OS/2 (1987–2001)
Apa ini? Anak hybrid IBM + Microsoft, harusnya penerus DOS.
Kenapa gagal? Cerai digital. Microsoft bawa Windows, OS/2 ditinggal jadi OS ATM.
Humor: Prestasi hidup: jadi mesin ATM.
4. Lindows / Linspire (2001)
Apa ini? Linux nyamar jadi Windows.
Kenapa gagal? Microsoft tuntut nama, ganti jadi Linspire, tetap gagal.
Humor: Cosplay gagal di dunia open source.
5. Inferno OS
Apa ini? Bell Labs bikin OS super portable.
Kenapa gagal? Terlalu kompleks, bahkan geek bingung gunanya.
Humor: Nama keren, user base = ruang rapat kosong.
6. Chrome OS (awal rilis)
Apa ini? Browser jadi OS.
Kenapa gagal (awalnya)? Tanpa offline, hidupnya nempel ke Wi-Fi.
Humor: Laptop jadi alat nonton YouTube pakai keyboard.
7. Ubuntu Touch / Phone
Apa ini? Linux smartphone dari Canonical.
Kenapa gagal? Tidak ada orang bangun pagi dan berkata: “Saya ingin HP dengan apt-get.”
Humor: Ide bagus, developer kabur duluan.
8. Tizen OS (Samsung)
Apa ini? OS alternatif Android.
Kenapa gagal? Tidak ada developer yang mau ngoding ulang app.
Humor: Sekarang hidup di… kulkas pintar.
9. Maemo / MeeGo / Sailfish OS
Apa ini? OS mobile Nokia.
Kenapa gagal? Nokia nikah sama Windows Phone (yang juga wafat).
Humor: Sailfish OS masih hidup, tapi penggunanya cuma 14 orang + satu ponsel Finlandia.
🕯️ Kesimpulan
Semua OS ini pernah punya momen gemilang: ada yang terlalu maju untuk zamannya, ada yang terlalu lambat, ada yang mati gara-gara politik bisnis. Tapi semuanya sekarang bersemayam di museum digital. Mereka adalah band indie dunia komputasi: dipuja segelintir fans hardcore, tapi kalah oleh pasar massal.
“Buka peti bit-rot, hirup aroma floppy, dan ingatlah: tidak semua OS lahir untuk hidup panjang. Sebagian lahir hanya untuk jadi legenda thread forum dan artikel blog satir.”
😏 Humor ala Chief ICT Bear:
“Kalau Windows adalah Injil, maka ME, Vista, dan 8 hanyalah apokrif. Kalau OS/2, BeOS, DR-DOS? Itu kitab deuterokanon yang hanya dibaca oleh sysadmin insomnia di ruang server dingin.”