Sunday, August 8, 2004

Litani CRUD: Mengapa Semua Teknologi Kembali ke Create, Read, Update, Delete

Ada satu kenyataan yang sering saya sadari setelah puluhan tahun berkecimpung di dunia ICT: apapun teknologi yang datang silih berganti, pada akhirnya semua kembali ke satu hal sederhana: CRUD. Create, Read, Update, Delete. Empat kata ini seakan litani abadi dalam kehidupan digital kita. (James Martin dalam bukunya pada tahun 1983 yang berjudul 'Managing the Data-base Environment'.)

CRUD sebagai Jantung Sistem Informasi

Mau sistemnya sebesar Enterprise Resource Planning atau secanggih kecerdasan buatan generatif (AARON, ELIZA, BackPropagation), , (LSTM, RNN, Kismet, ASIMO, SVM, ALICE, GENESIS-Pixar, Roomba-irobot) semua tetap berurusan dengan data. Dan interaksi paling dasar dengan data selalu kembali pada empat hal ini: dibuat, dibaca, diperbarui, atau dihapus. Tanpa CRUD, semua sistem hanyalah rangkaian algoritma tanpa memori, ibarat tubuh tanpa darah yang mengalir.

Evolusi Teknologi, Fondasi Tetap Sama

Kita pernah akrab dengan dBASE, Clipper, dan FoxPro — semua berbasis CRUD. Lalu hadir DAO, ODBC, dan SQL, tetap CRUD. Era berikutnya membawa VB, Java, .NET, Python, ORM, lagi-lagi CRUD. Kini di dunia modern, kita bicara tentang REST API (sebagai sebuah panduan atau gaya arsitektur untuk membangun sistem terdistribusi yang terukur), tetapi intinya tidak berubah: CRUD dalam balutan baru. Bahkan kecerdasan buatan seperti LSTM, RNN, Kismet, ASIMO, SVM, ALICE, GENESIS-Pixar, Roomba-irobot sekalipun, tetap butuh CRUD untuk menyimpan prompt, embedding, dan log interaksi.

CRUD sebagai Cermin Kehidupan

Jika direnungkan lebih dalam, CRUD sebenarnya cermin perjalanan manusia. Create: lahir, memulai sesuatu. Read: belajar, mengamati, merefleksikan. Update: tumbuh, memperbaiki kesalahan, menyesuaikan. Delete: mati, pensiun, mengarsipkan. CRUD bukan hanya mekanisme komputer, tetapi litani eksistensi manusia itu sendiri.

Humor ICT

Seorang developer pernah berkata,

“Semua framework pada akhirnya hanyalah pembungkus CRUD dengan logo baru.”
Ada benarnya. Dari dulu hingga kini, CRUD tetap ada, hanya nama, baju, dan branding yang berubah mengikuti zaman.

Penutup

CRUD adalah bahasa universal sistem informasi. Ia sederhana, tapi fundamental. Seperti doa sehari-hari, CRUD selalu kembali hadir dalam hidup saya, dari BASIC, Clipper, FoxPro, hingga Python dan Kecerdasan Buatan. Litani CRUD ini adalah pengingat bahwa dalam dunia digital — kita mungkin berubah, tetapi fondasi tetap sama.

“Dalam setiap baris kode, selalu ada Create, Read, Update, dan Delete. Litani abadi para arsitek digital.”