Saturday, January 1, 2000

Mazmur Kiamat Digital yang Gagal

1 Januari 2000: Hari Ketika Tidak Terjadi Apa-Apa


Pukul 00:00, 1 Januari 2000. Dunia menahan napas. Jutaan komputer konon akan kolaps, bank global akan lumpuh, pesawat akan jatuh, bahkan mesin kopi kantor mungkin berhenti meneteskan kafein. Nama horornya: Y2K Bug.

Namun apa yang benar-benar terjadi? Tidak ada. Hanya kembang api, bau mesiu, dan layar komputer yang tetap menampilkan 2000 seperti biasa.

Y2K: Mitos Bug yang Jadi Bisnis

Selama tahun 1999, dunia TI disibukkan audit: apakah komputer masih pakai dua digit untuk tahun (“99”) dan akan kembali ke “00”? Para konsultan mendulang emas. Buku manual dibaca, sistem dicek, bahkan BIOS jadul ikut diperiksa.

“Mereka bilang: dunia bisa berakhir. Ternyata yang berakhir hanya kontrak outsourcing.”

Malam Panjang Sysadmin

  • Sysadmin berjaga di ruang server, ditemani kipas PSU dan kopi sachet.
  • Manajer gelisah menunggu kabar: “Apakah bank kita masih ada?”
  • Programmer veteran hanya tersenyum: “Kalau crash, ya kita restart.”

Dan jam pun lewat. Dunia tetap berjalan. Spreadsheet masih terbuka. WordArt 3D masih norak. Doom masih bisa dijalankan di DOS.

Esok Paginya

1 Januari 2000 pagi: dunia tetap sama. Lampu lalu lintas nyala, kasir supermarket tetap mengeluarkan struk, dan ayam tetangga tetap berkokok.

Apokalips digital batal. Dan umat manusia sadar: kadang ketakutan lebih kuat dari realitas.

Kesimpulan: Kiamat yang Tak Jadi

1 Januari 2000 tercatat bukan sebagai akhir zaman digital, tapi sebagai hari ketika dunia menertawakan paranoia sendiri. Satu-satunya crash besar? Harga tiket konser millenium.

“Kadang sejarah terbesar adalah sejarah ketika tidak terjadi apa-apa.”
๐Ÿ˜Humor ala Chief-ICT-Bear:
“Y2K adalah satu-satunya ‘bug’ dalam sejarah yang lebih banyak merusak anggaran perusahaan daripada komputer.”

Pada malam pergantian milenium, dunia menahan napas. Para nabi teknologi berkata: jam akan berdetak ke 00, dan sistem akan runtuh. Pesawat jatuh, bank ambruk, bahkan lemari pendingin bisa kehilangan iman listriknya. Namun, ketika jarum jam melintas ke tahun 2000 — tidak terjadi apa-apa.

Mazmur I: Para Penjaga Server
  • Sysadmin berjaga dalam ruang dingin,
  • kopi sachet dan kipas PSU sebagai liturgi malam,
  • menunggu alarm yang tidak pernah datang.
  • Mereka mendengar detak jam BIOS,
  • tapi layar tetap tenang, hanya menulis angka 2000.
Mazmur II: Para Konsultan dan Bankir
  • Konsultan mendulang emas dengan audit Y2K,
  • perusahaan membayar seolah kiamat ada di invoice.
  • Bankir berdoa pada spreadsheet,
  • akuntan mengangkat telepon,
  • semua menunggu bencana yang batal.
Mazmur III: Pagi Setelah Kiamat
  • Lampu lalu lintas tetap berganti merah.
  • Kasir supermarket tetap mencetak struk.
  • Game Doom tetap bisa dijalankan.
  • Ayam tetangga tetap berkokok.
  • Dunia berjalan seperti biasa, hanya lebih lelah dan lebih kaya konsultan.
Mazmur IV: Kesimpulan
  • Kiamat digital adalah ilusi.
  • Yang runtuh bukan sistem, melainkan anggaran.
  • Yang hancur bukan bank, melainkan rasa percaya pada nubuat apokaliptik IT.
  • 1 Januari 2000: hari ketika ketakutan lebih besar daripada realita.

“Mazmur ini kami nyanyikan bukan untuk meratapi kehancuran, tetapi untuk menertawakan paranoia. Karena sejarah terbesar kadang adalah sejarah ketika tidak terjadi apa-apa.”
๐Ÿ˜ Humor ala Chief-ICT-Bear:
“Y2K adalah satu-satunya kiamat yang bisa diselesaikan dengan overtime, invoice tebal, dan kopi sachet.”